Sabtu, 15 Desember 2007

Makanan Bergizi Membuat Kita Sehat & Pintar

"MAKANAN sehat, tubuhku kuat". Kalian mungkin pernah mendengar kalimat itu dari sebuah iklan. Yap, bila diperhatikan, isi pesan dalam kalimat itu ada benarnya juga. Betapa tidak, bagaimana kita bisa punya tubuh yang kuat bila makanan yang kita lahap sehari-hari tak sehat dan tak seimbang. Apalagi kalau kita nggak doyan makan, ya akan kurus dan lemas. Tubuh seusia teman-teman Percil kan sedang tumbuh, nah bila kurang makan dari mana bahan untuk membangun tubuh itu.
Ibarat pohon yang tidak bisa tumbuh besar, karena tanahnya kurang subur. Pohon itu tidak mendapat nutrisi (makanan) yang bergizi, jadi deh tidak tumbuh baik dan tak sehat. Bila ada hama atau penyakit yang menyerangnya, ia akan mudah sakit dan mati.
Eh, tahu nggak teman-teman. Kalau kita salah memilih makanan dari kecil, bisa-bisa ketika besar kita akan penyakitan. Nggak percaya? Kalian kan sering mendengar ada orang yang lumpuh sebelah akibat stroke, atau meninggal karena sakit jantung, gagal ginjal, kanker, dan banyak lagi. Penyakit-penyakit itu tidak datang begitu saja, lho.
Penyakit yang serem-serem itu selain karena keturunan, maksudnya orang tua kita pernah mengalaminya dan menurun pada kita, bisa juga diakibatkan oleh pola makan salah yang sudah berlangsung lama. Penyakit-penyakit itu juga bisa diakibatkan karena mengonsumsi makanan yang tercemar racun seperti merkuri, pestisida, formalin, borak, pewarna, serta zat-zat lain yang berdampak buruk bagi kesehatan. Bahan pengawet makanan juga bisa berakibat buruk pada tubuh kita.
Percil pernah tanya pada yang ahlinya, yaitu ibu Elly Musa, Kepala Bagian Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Katanya, bila kita makan makanan tidak sehat dan tidak bergizi akan mudah sakit dan diserang penyakit, karena daya tahan tubuh kita kurang kuat. Jadi, makanan bergizi itu harus seimbang.
Pola makan yang tidak baik adalah terlalu sering mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, tinggi garam, tinggi gula, tapi rendah serat dan vitamin. Sebut saja beef burger dan makanan daging lainnya yang lemaknya berlebihan, es krim, satai kambing, jeroan, dan banyak lagi. Pola makan tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit degeneratif (tidak menular tapi membahayakan jiwa kita), seperti sakit jantung koroner, hipertensi (darah tinggi, diabetes, gagal ginjal, kanker, dll.
Makanya, percaya deh sama Percil, jangan terlalu sering makanan fast food (makan siap saji). Kita kan tidak tahu apakah cara pengolahan dan penyajiannya baik atau tidak. Bila yang masak ibu sendiri di rumah, tentu kita bisa tahu makanan itu sehat apa tidak.
Bahan makanan untuk fast food biasanya disimpan terlebih dulu sebelum dimasak, karena mereka membeli bahan untuk diolah tersebut dalam jumlah besar. Sebut saja ayam goreng siap saji, biasanya disimpan di ruang pendingin terlebih dahulu sebelum dimasak.
Sebaiknya kalau mau jajan makanan tanya dulu ortu kita, apa makanan yang kita inginkan sehat atau tidak.
Makanan yang seimbang itu harus terdiri dari karbohidrat (dengan memakan nasi atau pengganti nasi), sayuran dan buah-buahan (vitamin dan mineral), lemak serta protein (melalui daging dan tempe), serta susu. Bila kita hanya memakan salah satu saja, kata dokter Budi Setiabudiawan tidak baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kita. Misalnya kita hanya menyukai yang manis-manis saja, karena rasa manis sering membuat kita cepat kenyang, akhirnya malas makan makanan yang lain. Padahal kita masih perlu serat melalui sayuran dan buah-buahan, serta protein, dan lemak.
Jadi sebaiknya porsi makan untuk seusia kalian 10-12 tahun (2.000 kilokalori) dengan gizi seimbang. Untuk memenuhi gizi seimbang tersebut makan nasi dan pengganti nasi bisa 5 porsi (1 porsi 100 gram), kemudian sayuran 3 porsi, buah 4 porsi, lemak dan protein (5,5 porsi), susu 1 porsi, minyak 5 porsi, serta gula cukup 2 porsi. Sementara usia 13-15 tahun, sebaiknya makan 2.400 kilokalori. Makanan yang dimakan sama porsinya, kecuali untuk nasi atau makanan pengganti karbohidrat menjadi 6,5 porsi.